Jumat, 16 September 2011

Pemimpin yang amanah, masih adakah?

Beberapa waktu yang lalu ketika orang tua dari salah seorang gubernur di salah satu propinsi di Indonesia meninggal, beredar di BBM berita duka cita yang mengabarkan kematian tersebut yang berisi : "Telah meninggal dunia Prof DR HC H Tb Chasan Sochib ayahanda dari gubernur propinsi Banten Ratu Atut Chosiyah, ayah dari Walikota Serang Tb Chairul Jaman, ayahanda dari Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, suami dari Wakil Bupati Pandeglang, Heryani, mertua dari Bupati Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, kakek dari anggota DPD, Andika Hazrumy, kakek mertua dari Wakil Ketua DPRD Kota Serang,  Adde Khairunnisa".  Rasanya seperti membaca hoax yang biasa beredar di dunia maya, gak percaya apa bener nama-nama famili yang mengiringi dan tersangkut sedemikan banyak. Dan setelah dicek di intenet ternyata memang benar....Reaksi saya waktu pertama membaca adalah "PARAH", Koq sedemikian hebat dia membangun dinasti kerajaan di wilayahnya dan kesannya tanpa batu sandungan yang berarti...tahu-tahu sudah muncul penguasa wilayah di masing-masing kota yang menjadi kekuasaannya yang masih saudaranya.

Belum kering ingatan dan kekagetan akan banyaknya saudara yang "dibuatkan" pos jabatan di bawah  pemerintahannya,  udah muncul lagi berita yang baru lagi. Kali ini beritanya dikait-kaitkan dengan pencalonan kembali sebagai gubernur dalam pilkada tahun ini melalui korupsi dana hibah yang dibagikan kepada klan keturunannya. Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) melaporkan Atut ke KPK terkait dugaan korupsi program bantuan hibah dan bantuan sosial Provinsi Banten. Bantuan hibah diambil dari APBD tahun 2011. 

ALIPP mencatat sejumlah nama lembaga dan organisasi yang menerima anggaran itu malah diduga fiktif dan sarat nepotisme. "Ketua PMI Banten Ratu Tatu adik Atut senilai 900 juta. KNPI Banten diketuai Aden Abdul Khalik, adik tiri Atut mendapat Rp1,5 miliar, HIMPAUDI, yang diketuai menantu Atus, Ade Rossi mendapat Rp3,5 miliar dan Tagana Banten yang diketuai anak Atut, Andhika Hazrumi mendapat Rp1,75 miliar," ujar Juru Bicara ALIPP, Suhada usai melaporkan di kantor KPK, Jakarta,  http://www.rimanews.com/read/20110908/40341/inilah-dugaan-publik-atas-korupsi-ratu-atut-banten-dan-koleganya.

Walaupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banten meningkat namun ternyata pembangunan atau perbaikan infrastruktur, ekonomi dan sosial juga tidak nampak. Contoh nyata saja masalah jalan di Tangerang yang merupakan penyumbang PAD terbesar yang masih banyak yang rusak, termasuk jalan menuju ke komplek perumahan saya yang sudah puluhan tahun tidak pernah bener....kalo hujan berubah jadi kubangan kerbau, kalo musin kemarau debu beterbangan. Sangat jauh dengan kondisi jalan di rumah mertua di Jawa Tengah yang begitu mulus di hotmix dan kalo rusakpun segera dibenerin.  Dan dengan prestasi dan rapor yang seperti tadi ternyata Ratu Atut masih percaya diri unuk maju dalam Pilkada Propinsi Banten yang sebentar lagi akan dilaksanakan. 

Pemimpin adalah panutan dan  memilih pemimpin atau mengangkat pemimpin / pejabat negara yang amanah merupakan suatu kewajiban dengan syarat bahwa pemimpin terpilih adalah orang yang terpercaya dan siap mengemban amanah besar dengan sebaik-baiknya. Ia mampu mengemban tugas berat ini dengan berpijak pada nilai-nilai agama. Kasus Atut hanyalah secuil contoh dari begitu banyaknya pemimpin yang tidak amanah dengan jabatannya di negeri ini... dan dengan makin ramainya berita tentang pejabat publik, anggota DPR dan tokoh masyarakat yang ditangkap atau tersangkut kasus, membuat kita bertanya-tanya masih adakah pemimpin yang benar-benar amanah di negera kita ini........?? ..pemimpin yang mampu menjaga kepercayaan yang diberikan, pemimpin yang memperjuangkan mengayomi kepentingan rakyat dan bukan pemimpin yang sibuk mengumpulkan kekayaan untuk dirinya dan keluarganya ...? Semoga masih ada..

Dan buat rekan-rekan,  kolega maupun saudara yang mau ke rumah saya atau yang saat ini jalannya senasib dengan  di tempat saya, mohon maaf karena jalannya kayaknya masih lama akan diperbaiki karena dana perbaikan jalannya  masih akan dipakai dulu untuk biaya kampanye...hehehe....peace..


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar