Rabu, 17 Agustus 2011

Bendera setengah tiang di hari kemerdekaan

Senin pagi tanggal 15 Agustus 2011, saya dan isteri berangkat ke kantor pagi-pagi dan karena terburu-buru saya tidak sempat memasang bendera menjelang peringatan hari kemerdekaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Di tengah jalan, isteri menelpon bibi pembantu di rumah untuk segera memasang bendera di depan rumah. Setelah seharian di kantor maka saya dan isteri-pun pulang dan sesampai di depan rumah ternyata disuguhi pemandangan yang menarik. Bibi pembantu saya memang sudah memasang bendera di depan rumah tapi yang berbeda adalah tidak dipasang satu tiang penuh tetapi hanya setengah tiang.......... Saya dan isteri kaget campur geli melihat pemandangan tadi, dan saya baru ingat tahun lalu-pun ternyata bibi saya juga melakukan hal yang sama tapi keburu ketahuan karena isteri ada di rumah. Yang parah baru kali ini karena dipasang seharian penuh dalam keadaan setengah tiang. Bibi saya tidak segera mengetahui “kesalahan” tadi karena memang tidak ada “contohnya” karena sepanjang gang di rumah saya tidak ada satu-pun yang memasang bendera. Atau apakah pengibaran bendera setengah tiang tadi bukan suatu “kesalahan” tetapi adalah salah satu cara bibi pembantu saya dalam memaknai kemerdekaan yang belum dia rasakan..?
Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia dari tahun ke tahun saya rasakan memang semakin berbeda dan makin kehilangan makna. Peringatan dan perayaan yang mengiringi setiap kali kita merayakan HUT RI sudah semakin jarang dilaksanakan bahkan untuk sekedar mengibarkan bendera di depan rumah juga sudah lebih banyak yang tidak melakukan daripada yang melakukan. Tidak ada lagi himbauan atau pengumuman yang menggugah kesadaran kita untuk sekedar melakukan pekerjaan yang sederhana jika dibandingkan dengan perjuangan bangsa ini jaman dulu yaitu mengibarkan bendera di depan rumah.   Orang sudah semakin lupa bahwa ada sejarah panjang dan penting yang telah dilewati bangsa ini yang dilakukan oleh para pendiri dan bapak bangsa serta para pejuang.  Butuh pengorbanan yang tidak main-main harta bahkan nyawa untuk mengibarkan sang merah putih sebagai lambang kemerdekaan.
Kemerdekaan memang bisa dimaknai sebagai kebebasan dari segala bentuk penindasan. Kalau jaman dahulu diartikan sebagai kebebasan dari penindasaan bangsa penjajah maka sekarang terjadi pergeseran nilai dan lebih luas untuk memaknainya. Kebebasan dan kemandirian di berbagai bidang kehidupan yang menyangkut hak azazi manusia seperti kemandirian di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, kebebasan berpendapat, kebebasan dan kemudahan memperoleh lapangan pekerjaan, memperoleh layanan kesehatan yang terjangkau, memperolah pendidikan yang menjangkau segala lapisan masyarakat dengan biaya yang murah dan sebagainya, itulah yang sekarang dimaknai sebagai kemerdekaan.
Jika melihat apa yang terjadi dan dialami, dilihat, dirasakan oleh sebagian besar masyarakat dan bangsa Indonesia ini  dalam kehidupan berbangsa, maka memang patut kita simpulkan bahwa bangsa ini memang belum sepenuhnya merdeka. Lihat betapa banyak kejadian yang melukai hati masyarakat dipertontonkan dimedia massa. Kasus korupsi yang  menyedot trilyunan rupiah uang negara seperti sengaja diambangkan, koruptor yang sudah jelas-jelas bersalah dibiarkan menikmati kebebasan, kasus lumpur Lapindo yang harusnya menjadi tanggung jawab swasta malah diambil alih negara dengan mengeluarkan duit APBN, korupsi berjamaah para anggota DPR/DPRD mengambil duit APBN/APBD, ngototnya pimpinan DPR untuk membangun gedung baru tanpa memikirkan alangkah eloknya jika dana tersebut digunakan untuk pendidikan atau pembangunan infrastruktur Belum lagi kasus TKI yang dihukum pancung tanpa ada perlindungan dari pemerintah, angka kemiskinan yang semakin tinggi, angka kriminalitas yang makin meningkat, biaya kesehatan dan pendidikan yang semakin tinggi dan masih banyak lagi.  
Jika itu yang menjadi ukuran kemerdekaan berbangsa, maka bangsa ini memang belum mempunyai kemandirian. Tetapi apakah hal tersebut akan membuat kita menafikan perjuangan para bapak bangsa dan pendiri bangsa ini? Tentu jawabannya adalah TIDAK.... Kegagalan untuk memperoleh hak-hak sebagai manusia Indonesia adalah kegagalan dari pemerintah dan negara untuk menyediakannya dan wujud kegagalan negara dalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan. Tetapi kesadaran berbangsa dan kebanggaan menjadi warga negara harus tetap kita pupuk dan perjuangan mengisi kemerdekaan harus diteruskan sampai terwujud keinginan dan cita-cita para pendiri bangsa yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Jangan sampai kita mengibarkan bendera setengah tiang setiap hari kemerdekaan.
Selamat merayakan HUT RI ke 66.........

Selasa, 16 Agustus 2011

Pilihlah sekuritas yang bikin nyaman di kantong dan nyaman di hati

Tulisan saya terdahulu tentang apa saja yang harus disiapkan sebelum masuk ke bursa saham (lihat : langkah awal yang menentukan) salah satunya yang harus dilakukan adalah memilih broker atau perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang dapat berfungsi sebagai (1) pialang/broker perdagangan surat berharga termasuk saham, (2) penjamin emisi untuk perusahaan yang mau IPO dan (3) sebagai manajer investasi (mengelola reksadana). Kita tentunya tidak akan sembarangan memilih perusahaan sekuritas yang akan mengelola uang kita, jangan sampai salah pilih karena salah-salah malah uang kita melayang karena banyak kasus adanya penyalahgunaan uang nasabah.
Kita akan lebih aman jika memilih perusahaan sekuritas yang memang terdaftar di Bursa Indonesia yang jumlahnya pada saat ini ada sebanyak 191 perusahaan. Sekuritas yang sudah terdaftar di Bapepam paling tidak secara legal formal sudah otomatis disaring oleh Bapepam mulai dari sisi legalitas badan hukum, perijinan, dan syarat2 lainnya. Namun kita juga harus mengetahui track record dan kinerja perusahaan sekuritas tersebut yang dapat dilakukan dengan melihat sejarah perusahaan, manajemen dan laporan keuangannya. Selain itu tentunya kita harus bisa memilih yang mempunyai keunggulan dibanding yang lain...apa saja?
1. Fee jual/beli.
Kita pasti punya keinginan menggunakan jasa sekuritas yang tarif fee-nya rendah tapi dengan fasilitas yang lengkap...hehehe... sayang kan kalo keuntungan yang kita dapat dengan susah payah digerus oleh fee broker yang tinggi.  Tapi memang biasanya sekuritas dengan fasilitas yang lengkap akan memasang fee yang tinggi juga sesuai dengan layanannya. Fee jual/beli yang dipatok oleh sekuritas berkisar antara 0,19%  s.d 0,2% untuk fee beli sedangkan untuk fee jual antara 0,19% s.d 0,35%. Bahkan fee tersebut dapat lebih murah lagi apabila sekuritas sedang mengadakan promo atau anda mempunyai dana yang cukup besar sehingga dapat dinegosiasikan.  Selain fee jual/beli tadi yang memang dinikmati oleh sekuritas, dalam setiap transaksi maka investor juga akan dikenakan biaya-biaya lainnya yang akan disetor ke kas negara yaitu biaya jasa penggunaan fasilitas transaksi di BEI (biaya levy) sebesar 0,01% , biaya untuk KSEI/Kustodian Sentral Efek Indonesia  (biaya VAT) sebesar 0,01%, biaya untuk KPEI/Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebesar 0,01% dan pajak penghasilan atas transaksi khusus jual sebesar 0,1%. 

2. Deposit minimal.
Setiap sekuritas berbeda-beda dalam menentukan deposit minimal yang harus disetorkan oleh calon klien/investor yaitu antara Rp5 juta s.d Rp25 juta. Beberapa Sekuritas seperti Bhakti Investama, Danareksa Securities, Dongsuh Securities, Indosurya Securities, Indo Premier Securities, Etrading Securities, Indofinanz mematok setoran awal sebesar Rp5 juta. Sedangkan sekuritas seperti Anugerah Sekurindo, BNI Securities, Bahana Securities, CIMB Securities, Kim Eng Securities, Samuel Securities mensyaratkan deposit sebesar Rp10 juta sedangkan Panin Securities, Reliance Sekurities mematok deposit minimal sebesar Rp25 juta. Bahkan untuk menarik minat investasi mahasiswa atau ibu rumah tangga beberapa sekuritas memasang deposit yang lebih murah lagi yaitu Rp3 juta sudah bisa bertransaksi, tentunya anda tinggal menyesuaikan dengan kantong anda. 

3. Fasilitas Online Trading.
Fasilitas ini semakin memudahkan untuk bertransaksi karena anda tinggal klik untuk melakukan eksekusi jual/beli karena anda melakukan transaksi melalui sistem yang sudah diinstall di PC/laptop anda. Dengan online trading anda tidak perlu repot-repot menelpon broker untuk menjual saham anda dan kadang belum tentu bisa langsung nyambung karena brokernya lagi ke kamar kecil atau sedang keluar dealing room. Belum semua sekuritas yang ada di BEI mempunyai fasilitas online trading. Sekuritas yang saya sebutkan diatas sudah memiliki fasilitas tersebut anda tinggal memilihnya dan fee-nya juga lebih murah daripada fee yang langsung lewat broker. Yang perlu anda perhatikan adalah kelengkapan menu yang ada di fasilitas online trading tersebut seperti menu order (beli,jual, ammend, withdrawal), menu account (portofolio, status rekening, stock position), menu broker,  tampilan chart,   menu research dan rekomendasi dan  menu laporan keuangan. Semakin lengkap menunya tentunya akan lebih membantu dalam bertransaksi.

4. Mempunyai rekening yang terpisah.
Salah satu yang sangat penting untuk menjamin keamanan dana kita adalah adanya rekening yang terpisah antara rekening nasabah/investor dengan rekening perusahaan. Jadi seandainya perusahaan sekuritas tersebut bangkrut atau bermasalah maka dana kita masih bisa ditarik karena berada di rekening yang berbeda.

Persyaratan yang harus dilengkapi untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas selain harus memiliki dana setoran minimal juga cukup mudah yaitu :
- Mengisi form aplikasi di atas materai
- Menyerahkan copy rekening bank, copy KTP dan NPWP.

Dengan memilih sekuritas yang memiliki track record yang bagus ditunjang dengan fasilitas yang memadai maka kita dapat berinvestasi di pasar modal dengan nyaman.

Selamat berinvestasi.....


Minggu, 14 Agustus 2011

Reuni

Lebaran masih dua minggu lagi...tapi "hawa"nya udah mulai terasa. Jauh-jauh hari jadwal acara rutinitas yang akan mengiringi suasana lebaran udah mulai disusun selain sungkeman meminta ampunan  kepada orang tua tentunya. Mulai dari kapan jadwal berangkat mudik, naik apa, lebaran hari pertama di rumah mertua dulu atau rumah orang tua sendiri, hari kedua ke rumah saudara, hari ketiga reuni teman SMA, hari keempat halal bihalal keluarga besar isteri/suami, hari kelima reuni temen kuliah...dan masih banyak acara lain yang harus disusun memanfaatkan pendeknya waktu liburan hari raya. Bagi yang mudiknya deket mungkin gak akan terasa, tapi bagi yang harus menempuh puluhan jam dengan kendaraan maka waktu seminggu lebaran terasa masih kurang. 

Dari beberapa kali lebaran yang telah kita lewati, ada satu momen yang saya lihat mulai ada kecenderungan meningkat tiap kali lebaran yaitu acara "reuni" atau kumpul bareng konco-konco lawas, bisa reuni temen eks SMP, SMA, kuliah atau reuni temen sepermainan atau satu komonitas...Bungkusnya bisa macem2 ada yang diberi judul reuni akbar, temu kangen, reuni "perak" karena udah 25 tahun, atau reuni "emas" kayak orang nikah aja...hehehe....
Banyak kejadian lucu atau mengharukan saat bertemu kembali dengan teman lama. Perubahan fisik itu yang jelas, teman-teman yang dulunya badannya masih kurus culun dan cungkring, sekarang sudah menjadi lebih "berbobot"...hehehe.... yang dulunya rambut kribo atau gondrong sekarang rambutnya udah males tumbuh atau udah banyak yang meninggalkan dunia hitam alias rambut berubah warna jadi putih, yang dulunya badung nakal bin jahil sekarang sudah tampil dengan alim yang tentunya bikin terkaget-kaget orang yang mengenalnya.....banyak yang sudah berubah seiring dengan berlalunya waktu. Kenangan masa-masa remaja saat masih berkumpul dulu kembali diceritakan dengan gelak tawa dan canda. Dari acara reuni itulah bisa muncul beraneka kegiatan sosial, bisnis atau kegiatan yang bermanfaat lainnya yang menunjukkan bahwa reuni tidak hanya sekedar bertemu kumpul-kumpul ngobrol sana sini.

Suasana seperti itulah yang membuat orang kepingin lagi ketemu dan merencanakan kembali untuk mengadakan reuni. Kecenderungan tersebut tidak terlepas dari maraknya teknologi jejaring sosial seperti facebook, twitter atau yang lainnya karena makin memudahkan untuk berinteraksi merencanakan reuni. Dulu mungkin orang akan kesulitan pada saat harus mengumpulkan orang atau mengundang mereka dalam suatu acara atau kesulitan saat melacak alamat teman, tapi saat ini hanya posting di facebook bisa tersiar dengan cepat.

Mungkin ada juga yang menganggap reuni adalah ajang untuk unjuk diri atau ajang "pamer" keberhasilan setelah sekian puluh tahun berusaha dengan tetesan keringat yang tidak sedikit sehingga begitu ada ajang reuni maka itulah kesempatan untuk pamer keberhasilan kepada teman. Tapi kayaknya gak banyak yang niatnya reuni seperti ini walaupun tidak bisa dipungkiri pasti ada saja orang yang punya pikiran seperti ini. Semuanya berpulang kepada pribadi masing-masing . Namun tentunya akan lebih bermakna jika reuni dilandasi dengan niatan untuk silaturahmi atau mempererat kembali persaudaraan atau interaksi yang sudah sekian tahun terputus bukan untuk niatan tidak baik yang lain. Apa yang telah terjadi di masa lalu janganlah menjadi pemberat untuk melangkahkan kaki karena kesempatan bertemu pada saat bereuni adalah kesempatan untuk memperbaiki atau memaafkan kesalahan yang terjadi.


Minggu, 07 Agustus 2011

Tetaplah ridho walaupun tangan menggenggam bara

Dering suara hape memecah kehenngan malam, ternyata telepon dari sahabat lamaku yang sudah kuanggap saudara karena kami sudah berteman dari kecil, sekolahpun kami satu sekolah hanya berbeda waktu kuliah. Setelah saya menikah dan pindah ke Jakarta, tali silaturahmi kami tidak pernah putus, hampir setiap hari kami selalu berkirim kabar, ngobrol dari masalah yang ringan dan yang lucu sampai masalah pribadi. Hape kuangkat dan dari seberang sana terdengan suara yang tidak seperti biasanya, dia yang biasa ceria dengan cerita yang mengundang gelak tawa kami berdua, kali ini terdengar lemas dan lirih nyaris tidak terdengar..."Mbak...aku di rumah sakit, aku keguguran...". Saya kaget karena baru beberapa minggu kemarin dia bercerita dengan gembiranya telah hamil setelah sekian tahun belum dikarunia anak. Doa dan berbagai upaya telah dia lakukan bersama suami untuk memperoleh momongan, cara medis dari dokter di Indonesia maupun di luar negeri serta pengobatan alternatif telah mereka coba. Doa dan usaha mereka baru dijawab oleh Allah SWT setelah hampir 11 tahun pernikahan mereka dengan kehamilan sahabat saya tersebut. Namun ternyata cobaan belum berhenti, dia belum diberi kesempatan untuk diberi titipan seorang buah hati pernikahan mereka .


Saya teringat dengan kisah di buku La Tahzan karya Dr.'Aidh al-Qarni yang menceritakan tentang seseorang kaya raya dari Bani 'Abs yang keluar rumah berhari-hari hanya untuk mencari untanya yang hilang. Dia tinggalkan anak, isteri dan kerabatnya di rumah mewah di lembah di tepian sungai daerah Bani 'Abs yang tidak pernah terpikirkan kalau bencana bisa datang kapanpun. Dan bencana itupun datang. Allah mengirimkan air bah yang menerjang bukit dan apapun yang dilewatinya termasuk rumah dan keluarganya. Semuanya habis tidak berbekas.


Setelah berhasil menemukan untanya dia kembali ke lembah tempat tinggalnya dan betapa terkejutnya karena tidak ada satupun yang pernah dimilikinya baik anak, isteri, keluarga maupun hartanya yang dia temukan, semuanya musnah. Sungguh suatu musibah yang menghancurkan. Tidak berhenti sampai disitu, unta yang berhasil dia temukan lepas begitu saja, dia kejar untanya namun justru dia ditendan dan mengenai matanya hingga buta. Dia berteriak kesakitan dan berharap ada orang yang menolongnya untuk membawanya ke tempat yang teduh. Setelah beberapa hari ada seorang pedagang yang kebetulan lewat dan menolongnya membawa kepada Khalifah di Damaskus. Orang inipun menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya. Khalifah itupun bertanya : "Lalu bagaimana sikapmu.....?". Jawab si Bapak : "Saya ridho kepada Allah..". Sebuah kalimat yang sangat agung.


Ridho atau ikhlas adalah sesuatu yang tidak semua orang bisa menerimanya atau menjalaninya. Kita mungkin bisa dengan mudah melafalkannya karena keadaan yang membuat kita harus berkata ridho dalam arti hanya sekedar lisan yang terucap. Tetapi ridho yang benar-benar keluar dari hati sehingga mempengaruhi tindakan kita yang mendukung "rasa" ridho tersebut, bukanlah perkara yang mudah. Hanya dengan berlandaskan iman kita bisa menciptakan atau menimbulkan "rasa" ridho tadi. Iman bahwa semua kejadian atau peristiwa yang menimpa kita adalah kehendak Yang Maha Kuasa, iman bahwa semua yang kita jalani sudah diatur oleh Allah SWT, iman bahwa semua kejadian pasti ada hikmah yang tersembunyi.


Kita sering menyaksikan peristiwa bencana alam, musibah atau kecelakaan yang merenggut jiwa, harta maupun mengalami sendiri cobaan yang ringan sampai berat, namun ternyata masih banyak yang belum bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Dengan menimbulkan rasa ridho di hati kita yang benar-benar keluar dari lubuk hati, Insya Allah sepahit apapun semua cobaan maupun ujian yang kita hadapi bisa lebih ringan kita lalui.


Untuk sahabat dan saudaraku, semoga tetap tabah menjalani segala cobaan dan ujian hidup ini. Percayalah kesedihan itu tidak akan abadi seperti juga kesenangan tidak akan lestari.


Sumber Inspirasi : La Tahzan

Sabtu, 06 Agustus 2011

Investor atau traderkah anda?

Selama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa berinvestasi di bursa saham merupakan sebuah permainan karena keuntungan yang diperoleh suatu saat bisa sedemikian besar namun dalam waktu sekejap dapat berubah menjadi kerugian yang besar pula. Masih banyak opini masyarakat yang tidak menganggap sebagai suatu kegiatan bisnis atau kegiatan perdagangan, makanya masih sering kita dengar istilah “main saham” untuk menamai kegiatan investasi saham ini. Bahkan orang yang sudah terjun ke bursa saham-pun masih banyak yang menggunakan istilah “main saham” ini.  Orang yang sedang menjalankan bisnisnya tentu akan berusaha dengan segala upaya dan bersungguh-sungguh agar bisnisnya berjalan dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Dia akan mempertimbangkan segala sesuatunya dan mengawasi dengan ketat setiap rupiah yang dikeluarkan. Tentu beda perlakuannya jika dia hanya menganggap bisnisnya sebagai sebuah permainan, hasilnya nanti juga akan menjadi main-main alias tidak maksimal. Mind set inilah yang harus diubah.
Sebelum masuk ke bursa saham seseorang yang mau  berinvestasi di pasar saham sebaiknya menentukan style yang cocok yaitu sebagai investor atau trader agar tidak bingung saat sudah terjun di bursa. Style atau karakter orang tentu berbeda-beda. Orang yang bertipe agresif, menyukai tantangan, menyukai permainan atau pekerjaan yang memacu adrenalin, tidak sabaran, maunya yang serba cepat karena mempunyai prinsip kalau sesuatu bisa diselesaikan sekarang kenapa harus ditunda-tunda, tentu akan berbeda style-nya dengan orang yang suka cari aman, sabar, tidak agresif, punya prinsip “slow but sure” atau “alon-alon waton kelakon” kata orang jawa yang artinya pelan-pelan asal terlaksana. Kalo orang dengan style seperti ini prinsipnya kebalikan dengan orang dengan style agresif yaitu kalau bisa ditunda kenapa harus diselesaikan sekarang...hehehe....Dua style tersebut adalah contoh ekstrimnya, ada juga orang dengan type kombinasi antara keduanya. Style atau kepribadian orang tersebut akan berpengaruh terhadap  cara dia bekerja, berinteraksi dengan orang lain, cara dia menyelesaikan suatu pekerjaan dsb. Demikian juga dalam menjalankan aktivitas bisnis saham di bursa, seseorang akan lebih nyaman apabila menyesuaikan cara dia bertransaksi dengan style yang dimiliki.
Investor dan trader merupakan pelaku perdagangan di bursa saham. Mereka sama-sama mencari keuntungan di bursa. Yang membedakan keduanya antara lain :
1.   Rentang waktu (time frame).
Investor mempunyai rentang waktu yang lebih panjang daripada trader dalam menyimpan portofolio investasinya. Investor bisa menyimpan saham yang dimiliki dalam waktu bulanan, tahunan bahkan sampai seumur hidup sebagai warisan ke anak cucunya. Investor lebih melihat kepada kinerja atau pertumbuhan laba perusahaan yang sahamnya mereka beli. Investor baru akan melepas sahamnya jika melihat kinerja perusahaan tersebut turun atau tidak sesuai harapan.   
Trader lebih pendek dalam memegang sahamnya bisa dalam hitungan menit, jam atau hari tergantung pergerakan harga saham yang mereka pantau. Mereka lebih melihat pada fluktuasi harga yang terjadi sebagai dasar untuk melakukan aksi beli/jual.
2.   Pertimbangan masuk/keluar pasar.
Investor sebelum membeli saham suatu perusahaan akan menilai kondisi makro terlebih dahulu seperti kondisi perekonomian dunia, kondisi pasar dari komoditi perusahaan yang bersangkutan, peraturan atau kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap industri dsb. Kemudian penilaian kepada industri perusahaan tersebut baru kemudian analisa terhadap fundamental perusahaan, kinerja keuangan, manajemen, produk, pemasaran dsb. Fundamental perusahaan bisa diliat dari tingkat ROA,ROE, NPM, OPM, DER maupun rasio keuangan lainnya.  Investor mempunyai prinsip mereka akan membeli perusahaan bukan hanya sekedar membeli saham sehingga penilaiannya harus benar-benar ketat. Begitu juga pertimbangan untuk melepas saham, investor akan berpegang kepada hal-hal tersebut. Jika dinilai kinerjanya sudah tidak mendukung/menurun maka investor akan melepas saham tersebut.
Trader akan keluar masuk pasar berdasarkan pergerakan harga saham dengan menggunakan alat analisa teknikal seperti moving average, MACD, RSI, Bolinger Band, Stochastic  dll.  Trader ini sangat terpengaruh kepada fluktuasi harga yang terjadi seperti saat terjadi penurunan  IHSG tanggal 5 Agustus 2011 kemarin yang mencapai minus 4,86 %, mereka beramai-ramai menjual sahamnya karena tekanan harga yang cukup besar tersebut. Namun penurunan tersebut tidak berdampak terlalu besar bagi investor, mereka justru menunggu untuk masuk lagi karena harga saham sudah banyak yang undervalue
3.   Dividen vs Capital Gain.
Investor lebih mengincar dividen sebagai pendapatan utama atas investasi mereka sehingga perusahaan yang mempunyai kinerja yang bagus ditambah dengan dividen pay out rasio yang tinggi akan menjadi incaran para investor. Berbeda dengan para trader, mereka menginginkan capital gain yaitu selisih harga beli dengan harga jual sehingga begitu kesempatan tersebut muncul mereka akan segera merealisasikannya.
Setelah mengetahui dan menetapkan posisi anda apakah sebagai investor, trader atau kombinasi keduanya dalam bisnis saham, bagaimana cara mengaplikasikannya di pasar saham..? Strategi yang bisa anda pakai adalah dengan membagi portofolio investasi anda misalnya dengan rasio 80:20 yaitu 80% dana digunakan untuk investasi sedangkan 20% untuk trading, atau bisa juga 70:30  semuanya tergantung anda.  
Tentunya anda bertanya mana yang akan lebih banyak menghasilkan keuntungan.....? sebagai investor atau trader...? Keduanya bisa sama-sama menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan syarat dilakukan dengan disiplin dan manajemen uang yang tepat.
Selamat berinvestasi........

Rabu, 03 Agustus 2011

Lika-Liku Dividen Saham

Para pemegang saham suatu perusahaan tentunya ingin mendapatkan imbal hasil atas duit yang telah ditanamkan di perusahaan tersebut. Hasil investasi yang diperoleh oleh pemegang saham yaitu berupa dividen atau bagian laba perusahaan yang dibayarkan langsung oleh perusahaan kepada pemegang saham. Selain keuntungan yang diperoleh dari pembagian dividen, pemegang saham untuk perusahaan yang listing di bursa juga dapat mendapatkan gain dengan cara memperjualbelikan sahamnya di bursa. Gain diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual saham tersebut.
Dividen diambil dari laba bersih yang besarannya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun tidak semua laba bersih akan dibagikan kepada pemegang saham. Apabila perusahaan masih mempunyai Saldo Laba / Retained Earning negatif (defisit) maka laba bersih tersebut akan digunakan untuk menutup defisit tersebut terlebih dahulu.  Dimana kita bisa mengetahui Saldo Laba yang negatif di dalam suatu laporan keuangan?.... Coba anda cek Neraca di bagian Ekuitas/Equity akan terdapat Saldo Laba yang terdiri dari 1) Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya dan 2) Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya.  Jumlah dari 1) dan 2) apabila negatif maka perusahaan tersebut dinyatakan defisit dan jangan terlalu berharap anda akan mendapat bagian labanya walaupun dalam tahun tersebut perusahaan memperoleh laba. Tentunya anda masih ingat beberapa bulan yang lalu beberapa perusahaan seperti KBLI, ADMG,BRPT, BNBR dll berencana melakukan Kuasi Reorganisasi yang tujuannya adalah menghilangkan defisit agar bisa bergerak lebih lincah karena struktur keuangannya menjadi lebih baik sehingga perusahaan menjadi bankable untuk memperoleh pinjaman dari bank dan menarik bagi investor karena akan bisa membayar dividen. 
Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai (Cash Dividen) atau dalam bentuk saham (Stock Dividen). Pembayaran cash dividen dilakukan secara langsung oleh perusahaan ke rekening pemegang saham pada tanggal pembayaran yang telah ditetapkan. Sedangkan stock dividen akan menambah jumlah kepemilikan saham dari pemegang saham di perusahaan tersebut.   
Berdasarkan waktu pembayaran dibedakan menjadi dua yaitu dividen interim dan dividen final. Dividen interim adalah dividen yang dibayarkan pada tahun berjalan atau sebelum tahun buku berakhir. Misalnya PT  AKR Corpindo (AKRA) bulan Juli 2011 kemarin mengumumkan akan membayarkan dividen interim sebesar Rp200/lembar saham. Artinya AKRA akan membayarkan terlebih dahulu dividen atas laba tahun buku 2011. Nanti setelah terbit Laporan keuangan Audited Tahun Buku 2011 baru bisa diketahui berapa laba bersihnya dan RUPS akan menetapkan berapa dividen final yang akan dibagi. Dividen yang akan dibagi pada tahun 2012 adalah sebesar dividen final (sesuai keputusan RUPS) dikurangi dividen interim yang telah dibayarkan pada tahun 2011.
Dalam pembayaran dividen ada jadual yang harus diperhatikan pemegang saham agar tidak ketinggalan informasi untuk mendapatkan dividen yaitu :
1.  Cum Dividen.
Yaitu tanggal perdagangan bursa yang memuat dividen atau tanggal terakhir bursa di mana pemegang saham masih memiliki hak atas kepemilikan saham. Artinya investor yang berhak mendapatkan dividen adalah yang masih memegang saham sampai dengan tanggal cum. Bagaimana kalo saham saya jual pada tanggal cum satu menit sebelum bursa tutup? Apakah masih dapat dividen? Tentu saja anda sudah tidak berhak memperoleh dividen karena berarti pada saat tanggal perdagangan bursa terakhir (cum date) anda sudah tidak lagi mempunyai saham tersebut.
2.   Ex-Dividen.
Yaitu satu hari kerja bursa setelah Cum dan merupakan hari pertama di mana hak atas kepemilikan saham sudah kadaluwarsa. Artinya anda yang membeli saham pada tanggal ex-dividen sudah tidak berhak lagi mendapatkan dividen. Tapi bagi anda yang sudah memiliki saham sebelumnya dan masih anda pegang sampai tanggal cum maka anda bisa menjualnya pada tanggal ex-dividen dan anda akan tetap memperoleh dividen.
3.   Tanggal Pencatatan (Recording Date)
Yaitu tanggal Penentuan Pemegang Saham yang berhak mendapat dividen tunai di dalam rekening Efek
4.   Tanggal Pembayaran.
Yaitu tanggal dividen anda dibayarkan oleh emiten yang bersangkutan.
Investor maupun trader tentunya menginginkan untuk memperoleh dividen yang besar sehingga mereka beramai-ramai memburu emiten yang berencana membagi dividen tersebut. Oleh karena itu banyak terjadi harga saham emiten yang akan membagi dividen akan naik cukup tinggi karena didorong permintaan yang besar akan saham tersebut. Namun tidak semua moment pembagian dividen akan mengerek harga, beberapa saham justru menurun harganya menjelang pembagian dividen. Kenapa bisa terjadi..? Kemungkinan pertama adalah besaran dividen yang tidak sesuai dengan pridiksi pasar (investor/trader) yaitu nilainya sangat kecil. Kemungkinan kedua harganya sedang dipermainkan oleh bandar dengan mengguyur harga saham sehingga trader yang hanya menginginkan dividen dan masuk pada saat harga sudah bergerak tinggi akan melempar sahamnya dijual di harga yang lebih rendah karena khawatir harganya semakin turun sehingga bisa ditampung oleh bandar di harga rendah. Lagi-lagi bandar yang untung......
Kenapa harga saham setelah cum dividen turun?....... Secara teori harga saham setelah cum dividen akan turun sebesar jumlah dividennya karena bagi emiten yang membagi dividen berarti ada cash keluar alias duit perusahaan berkurang. Bagi investor yang bertujuan memegang saham untuk jangka panjang mungkin gak akan terlalu peduli dengan penurunan tersebut namun bagi trader bisa itung-itungan mau tetap hold atau lepas setelah cum yaitu dengan memperkirakan apakah penurunan harganya lebih besar dari dividen yang diperoleh. Namun bagi pemegang saham dengan fundamental yang bagus tidak perlu risau karena penurunannya biasanya bersifat sementara dan harga saham akan kembali bergerak naik.
Momen pembagian dividen merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh investor maupun trader, namun kita tetap harus memperhatikan tanggal-tanggalnya terutama cum dan ex dividennya, jangan sampai kita gigit jari karena ketinggalan kereta.
Selamat berinvestasi........