Rabu, 27 Juli 2011

Pak Sastro ternyata juga investor saham

Awal Juli kemarin saya mengambil cuti dan sempat mengantar isteri berbelanja di pasar kecil dekat rumah. Sambil menunggu isteri berbelanja, saya jalan-jalan melihat barang-barang kelontong yang ada didekat tempat parkir. Pandangan saya tertuju kepada seorang bapak tua penjaga kios kelontong yang sedang serius melihat sebuah laptop butut.  Bapak itu tidak sadar kalo saya ada di samping dia, dan saya terkejut karena dia sedang mengamati Running Trade di layar monitor. Running trade adalah pergerakan jual/beli saham dari bursa saham yang ditampilkan secara live. Setelah ngobrol saya baru tahu kalau dia ternyata pemilik toko kelontong kecil tadi dan namanya Pak Sastro. Jika melihat penampilannya yang sangat sederhana, orang tidak akan menyangka kalau Pak Sastro juga seorang investor dan juga trader yang terjun di bursa saham Indonesia. Dia sudah investasi saham kurang lebih hampir empat tahun yang dilakukannya sambil menjaga toko kelontongnya, dan dari hasil sahamnya dia sudah mempunyai tiga buah toko lainnya di daerah pasar Senen.
Saat ini salah satu investasi yang cukup menjanjikan profit yang tinggi adalah investasi di bursa saham. Keuntungan dari saham bisa mencapai puluhan persen sangat jauh  dari hasil yang diperoleh dari instrumen investasi seperti deposito, reksadana atau yang lainnya. Dengan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia yang saat ini mencapai 6% dan didukung oleh iklim investasi yang kondusif semakin mendorong IHSG terus mencatatkan  rekor tertingginya.  Hal tersebut tentunya berdampak pada imbal hasil bagi investor karena harga sahamnya yang terus naik. Namun ternyata banyak juga masyarakat Indonesia yang belum memanfaatkan peluang investasi saham ini dengan berbagai alasan. Pak Sastro hanyalah bagian kecil dari masyarakat Indonesia yang sudah sadar dan mengerti peluang yang bisa diraup dari bursa saham. Bursa saham bagi sebagian besar orang mungkin dianggap sebagai tempat perjudian karena memperdagangkan sesuatu yang tidak jelas barangnya dan sangat spekulatif dengan risiko yang lebih besar daripada keuntungannya. Sudah berapa banyak orang yang jatuh bangkrut bahkan bunuh diri gara-gara rugi karena saham.
Semua bisnis pasti mengandung risiko, tidak ada bisnis yang tanpa risiko. Semakin tinggi risiko maka semakin besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh, demikian juga dengan bisnis saham. Persoalannya adalah bagaimana kita dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan dari bisnis ini. Ibarat orang berperang kita harus tahu medannya sebelum bertempur sehingga tahu yang harus dilakukan begitu musuh datang
Melalui serial tulisan sederhana mengenai saham ini, saya akan mencoba mengurai berbagai hal yang berkaitan dengan investasi saham, bagaimana cara memulai bisnis saham, bagaimana cara memilih saham yang aman untuk dikoleksi, bagaimana  cara masuk dan keluar market dan hal-hal lain yang berkaitan dengan saham.
Berinvestasilah dari leher ke atas sebelum terjun ke bisnis saham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar